Sel Galvani

Gambar
Peralatan percobaan untuk menghasilkan listrik dengan memanfaatkan reaksi redoks spontan disebut sel galvanik atau sel volta , diambil dari nama ilmuwan Italia Luigi Galvani dan Alessandro Volta, yang membuat versi awal dari alat ini (Chang, 2010). Sel ialah susunan dua elektrode dengan elektrolit, yang menghasilkan tenaga listrik akibat reaksi kimia dalam sel. Sel elektrokimia dapat mempunyai 2 fungsi: 1. mengubah tenaga kimia menjadi tenaga listrik. 2. mengubah tenaga listrik menjadi tenaga kimia (Sukardjo, 2013). Sel Galvani adalah alat untuk mengubah energi kimia menjadi energi listrik, seperti baterai atau aki. Dimana energi bebas dari reaksi kimia diubah menjadi energi listrik. Hubungan antara energi bebas dari reaksi kimia dengan tegangan sel dinyatakan dengan persamaan ΔG = - nFE dimana F adalah faraday, E adalah e. m. f. Sel (dalam volt) dan n adalah jumlah molekul elektron yang berperan pada reaksi kesetimbangan (Day and Underwood, 2002; Dogra. S.K and Dogra. S, 1984).

Lampu LED (Light Emitting Diode)

Lampu LED (Light Emitting Diode)

Light emitting diode (dioda pemancar cahaya), yang lebih dikenal dengan kependekannya yaitu LED, menghasilkan cahaya ketika arus mengalir melewatinya. Pada awalnya LED-LED hanya dibuat dengan warna merah, namun sekarang warna-warna jingga, kuning, hijau, biru dan putih juga tersedia di pasaran. Terdapat pula LED-LED infra merah, yang menghasilkan cahaya inframerah, alih-alih cahaya tampak.

Gambar Lampu LED

Sebuah LED yang tipikal memiliki kemasan berbentuk kubah yang terbuat dari bahan plastik, dengan pinggiran yang menonjol (rim) pada bagian bawah kubah. Terdapat dua buah kaki terminal di bagian bawah kubah. Biasanya, meskipun tidak selalu demikian, kaki katoda lebih pendek dari kaki anoda.

Sebuah LED membutuhkan arus sekitar 20 mA untuk memancarkan cahaya dengan kecerahan maksimum, meskipun arus sekecil 5 mA pun masih dapat menghasilkan cahaya yang jelas tampak. Jatuh tegangan maju sebuah LED rata-rata adalah 1,5 V, sehingga pasokan tegangan 2 V dapat menyalakan sebagian besar LED dengan kecerahan maksimum.   

LED sangat ideal untuk digunakan sebagai lampu indikator karena hanya membutuhkan arus listrik yang relatif sangat kecil dibandingkan dengan lampu-lampu filamen. Hal ini menjadikan LED sangat cocok untuk digunakan pada perangkat-perangkat yang digerakkan oleh baterai, dimana penggunaan lampu filamen akan segera menghabiskan daya yang tersedia (Bishop, 2004).


Tinjauan Pustaka

Bishop, O. 2004. Dasar-dasar Elektronika. Jakarta: Erlangga.


Komentar