Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2020

Sel Galvani

Gambar
Peralatan percobaan untuk menghasilkan listrik dengan memanfaatkan reaksi redoks spontan disebut sel galvanik atau sel volta , diambil dari nama ilmuwan Italia Luigi Galvani dan Alessandro Volta, yang membuat versi awal dari alat ini (Chang, 2010). Sel ialah susunan dua elektrode dengan elektrolit, yang menghasilkan tenaga listrik akibat reaksi kimia dalam sel. Sel elektrokimia dapat mempunyai 2 fungsi: 1. mengubah tenaga kimia menjadi tenaga listrik. 2. mengubah tenaga listrik menjadi tenaga kimia (Sukardjo, 2013). Sel Galvani adalah alat untuk mengubah energi kimia menjadi energi listrik, seperti baterai atau aki. Dimana energi bebas dari reaksi kimia diubah menjadi energi listrik. Hubungan antara energi bebas dari reaksi kimia dengan tegangan sel dinyatakan dengan persamaan ΔG = - nFE dimana F adalah faraday, E adalah e. m. f. Sel (dalam volt) dan n adalah jumlah molekul elektron yang berperan pada reaksi kesetimbangan (Day and Underwood, 2002; Dogra. S.K and Dogra. S, 1984).

Sel Galvani

Gambar
Peralatan percobaan untuk menghasilkan listrik dengan memanfaatkan reaksi redoks spontan disebut sel galvanik atau sel volta , diambil dari nama ilmuwan Italia Luigi Galvani dan Alessandro Volta, yang membuat versi awal dari alat ini (Chang, 2010). Sel ialah susunan dua elektrode dengan elektrolit, yang menghasilkan tenaga listrik akibat reaksi kimia dalam sel. Sel elektrokimia dapat mempunyai 2 fungsi: 1. mengubah tenaga kimia menjadi tenaga listrik. 2. mengubah tenaga listrik menjadi tenaga kimia (Sukardjo, 2013). Sel Galvani adalah alat untuk mengubah energi kimia menjadi energi listrik, seperti baterai atau aki. Dimana energi bebas dari reaksi kimia diubah menjadi energi listrik. Hubungan antara energi bebas dari reaksi kimia dengan tegangan sel dinyatakan dengan persamaan ΔG = - nFE dimana F adalah faraday, E adalah e. m. f. Sel (dalam volt) dan n adalah jumlah molekul elektron yang berperan pada reaksi kesetimbangan (Day and Underwood, 2002; Dogra. S.K and Dogra. S, 1984).

Elektroda-Elektroda

  Elektroda adalah konduktor yang digunakan untuk bersentuhan dengan bagian atau media non-logam dari sebuah sirkuit (misal semikonduktor, elektrolit) (Riyanto, 2013). Ada dua jenis elektroda: 1. Anoda : pada sel galvanik, anoda adalah tempat terjadinya oksidasi, bermuatan negatif disebabkan oleh reaksi kimia yang spontan, elektron akan dilepaskan oleh elektroda ini. Pada sel elektrolisis, sumber eksternal tegangan didapat dari luar, sehingga anoda bermuatan positif apabila dihubungkan dengan katoda. Dengan demikian ion-ion bermuatan negatif mengalir ke anoda untuk oksidasi. 2. Katoda : adalah elektroda-elektroda tempat terjadinya reduksi berbagai zat kimia. Pada sel galvanik, katoda bermuatan positif bila dihubungkan dengan anoda. Ion bermuatan positif mengalir ke elektroda ini untuk direduksi oleh elektron-elektron yang datang dari anoda. Elektron bergerak dari anoda ke katoda dalam sirkuit eksternal (Dogra. S.K and Dogra. S, 1984). Material yang mengandung elektron bebas disebut

Multitester

Gambar
Multitester atau multimeter yang juga disebut AVO meter adalah alat pengukur listrik yang sering sebagai VOM (Volt/Ohm meter) dapat mengukur tegangan (voltmeter), hambatan (ohmmeter) maupun arus (ampermeter). Ada dua kategori multimeter: multimeter digital atau DMM (digital multi-meter) dan multimeter analog. Masing-masing kategori dapat mengukur listrik AC maupun listrik DC (Prihono. dkk, 2009). Gambar Multitester Dalam penentuan elektrode tertentu dalam sebuah sel Galvani, elektroda yang diduga sebagai anode pada sel Galvani dihubungkan ke terminal negatif dari voltmeter (dan elektroda lain ke terminal positif). Jika dugaan benar, hasil pengukuran yang didapatkan adalah posititf pada voltmeter. Jika hasil pengukuran pada voltmeter adalah negatif, ini menandakan bahwa elektron mengalir dalam arah berlawanan dengan dugaan yang telah dibuat. Apa yang diduga anode ternyata adalah katode dan sebaliknya. Beberapa voltmeter hanya akan membaca voltase positif. Dalam kasus ini, nilai volt

Lampu LED (Light Emitting Diode)

Gambar
Lampu LED (Light Emitting Diode) Light emitting diode (dioda pemancar cahaya), yang lebih dikenal dengan kependekannya yaitu LED, menghasilkan cahaya ketika arus mengalir melewatinya. Pada awalnya LED-LED hanya dibuat dengan warna merah, namun sekarang warna-warna jingga, kuning, hijau, biru dan putih juga tersedia di pasaran. Terdapat pula LED-LED infra merah, yang menghasilkan cahaya inframerah, alih-alih cahaya tampak. Gambar Lampu LED Sebuah LED yang tipikal memiliki kemasan berbentuk kubah yang terbuat dari bahan plastik, dengan pinggiran yang menonjol (rim) pada bagian bawah kubah. Terdapat dua buah kaki terminal di bagian bawah kubah. Biasanya, meskipun tidak selalu demikian, kaki katoda lebih pendek dari kaki anoda. Sebuah LED membutuhkan arus sekitar 20 mA untuk memancarkan cahaya dengan kecerahan maksimum, meskipun arus sekecil 5 mA pun masih dapat menghasilkan cahaya yang jelas tampak. Jatuh tegangan maju sebuah LED rata-rata adalah 1,5 V, sehingga pasokan tegangan 2 V

Proses Terbentuknya Air Asam Tambang (AAT) | Kandungan Air Asam Tambang (AAT)

Gambar
Batubara berasal dari tumbuh-tumbuhan melalui proses coalification yang cukup lama akan terbentuk batubara. Di dalam batubara, secara alamiah terdapat mineral pirit atau markasit (merupakan senyawa sulfur anorganik) dan sulfur organik yang terbentuk bersamaan pada saat terjadinya batubara (Sukandarrumidi, 2009). Kegiatan pertambangan untuk mengambil bahan galian berharga dari lapisan bumi telah berlangsung sejak lama. Untuk mendapatkan lapisan bijih yang mengandung bahan tambang tertinggi dilakukan pembukaan dan pengupasan tanah hutan serta adanya tumpukan limbah yang dihasilkan yang menyebabkan kerusakan lingkungan secara luas (Fahruddin, 2014). Salah satu limbah yang terbentuk dari kegiatan pertambangan adalah air asam tambang (AAT). AAT yang terbentuk dari oksidasi mineral mengandung besi sulfur, seperti pirit (FeS2) dan pirotit (FeS) oleh oksidator seperti air, oksigen dan karbondioksida dengan bantuan katalis bakteri Thiobacillus ferooxidans dan produk-produk lain sebagai ak

Pengertian Elektrokimia

Gambar
Elektrokimia adalah cabang ilmu kimia yang berkenaan dengan interkonversi energi listrik dan energi kimia. Proses elektrokimia adalah reaksi redoks (oksidasi-reduksi) dimana dalam reaksi ini energi yang dilepas oleh reaksi spontan diubah menjadi listrik atau dimana energi listrik digunakan agar reaksi yang nonspontan bisa terjadi (Chang, 2010). Elektrokimia dapat diaplikasikan dalam berbagai keperluan manusia, seperti keperluan sehari-hari dalam skala rumah tangga dan industri-industri besar seperti industri yang memproduksi bahan-bahan kimia organik maupun anorganik, farmasi, polimer, otomotif, perhiasan, pertambangan, pengolahan limbah dan bidang analisis. Penggunaan elektrokimia diantaranya adalah: - Sel galvani , yaitu sel yang didasarkan pada reaksi kimia yang dapat menghasilkan arus listrik, seperti baterai, aki dan sel bahan bakar (fuel cell). - Sel elektrolisis , yaitu sel yang didasarkan pada reaksi kimia yang memerlukan arus listrik. Peralatan elektrokima minimal terdiri

Listrik, Tegangan Listrik, Arus Listrik

Listrik Kebutuhan dan pemanfaatan energi dan informasi akan sangat mempengaruhi kehidupan sehingga “listrik” adalah energi yang tidak dapat lepas dari kehidupan manusia. Ada dua sifat listrik: Listrik statis : tidak ada gerakan dari muatan bebas. Arus listrik : gerakan dari muatan bebas, dengan dua jenis: Arus searah (Direct Current atau DC) Arus bolak-balik (Alternating Current atau AC) Listrik dihasilkan oleh gerakan sebuah muatan yang sangat kecil dari zarah atom yang disebut elektron dan proton. Orbit elektron mengelilingi inti yang terdiri atas proton dan neutron yang sifatnya netral. Muatan listrik akan menimbulkan gaya akibat adanya pengaruh dari muatan lain. Gaya ini bergantung pada besar muatan, posisi dan kecepatan. Gaya akibat posisi muatan lain disebut gaya listrik dan akibat kecepatan gerakannya disebut gaya magnet (Astuti, 2011). Tegangan Listrik Tegangan listrik adalah gaya listrik yang menggerakkan arus untuk mengalir di sepanjang sebuah rangkain listrik. Gaya yan

Energi Alternatif

Energi alternatif adalah sebuah sumber energi yang dibuat tanpa menggunakan bahan bakar minyak dan sejenisnya. Ada banyak cara membuat energi alternatif dan juga bahan yang sangat mudah didapat kerena kemudahan inilah yang membuat sebuah sumber energi bisa disebut dengan sumber energi alternatif (Andri, 2016). Salah satu bentuk energi yang sangat penting bagi kehidupan manusia adalah energi listrik. Sejalan dengan meningkatnya kesejahteraan manusia maka kebutuhan energi listrik juga makin meningkat, maka selalu dilakukan berbagai upaya untuk mendapatkan energi listrik melalui proses efisien, efektif dan ekonomis (Sulasno, 2009).  Berdasarkan data yang dikutip dari Murdifi (2016), konsumsi energi listrik di Indonesia pada Januari tahun 2015 sebesar 16,34 Terra Watt hour (TWh)  dan pada Januari tahun 2016 sebanyak 17,57 TWh. Dari data ini dapat dilihat bahwa penggunaan energi listrik setiap tahunnya mengalami kenaikan rata-rata sebesar 2,28 %. Energi listrik ini berasal dari Pembangkit

Pengertian Energi | Apa Itu Energi?

Gambar
Energi adalah bagian utama untuk semua kegiatan makhluk hidup, termasuk manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya selalu memerlukan energi. Energi dapat didefinisikan sebagai kemampuan untuk melakukan kerja oleh karena itu sifat dan bentuk energi dapat berbeda sesuai dengan fungsinya, antara lain energi kinetik potensial, termal, kimia, nuklir, listrik dan energi elektromagnetik. Untuk kebutuhan manusia konsumsi energi dapat dibedakan atas beberapa kelompok sektor, yaitu kelompok pembangkit listrik, pemakaian industri, transportasi, komersial dan rumah tangga. Sumber-sumber energi terutama adalah air, angin, batubara, minyak bumi, gas alam, matahari,uranium, bio masa dan bio gas (Sulasno, 2009).  Pemakaian energi dan perkembangan teknologi atau inovasi saling kait-mengait. Kuncinya adalah bahwa energi diinginkan bukan karena energi itu sendiri, melainkan karena dapat dikonversikan menjadi panas, cahaya dan kerja yang diperlukan (Kadir, 2005). Untuk kebutuhan manusia konsumsi energi da